Tuesday, August 23

A Fascinating Mawun Beach, Lombok

Waaah! 

Itu kata pertama yang saya ucapkan dalam hati ketika sampai di pantai Mawun. Pantai cantik yang diapit oleh dua bukit yang sedang menghijau, mengingatan saya terhadap bukit teletubbies! Perpaduan warna alam yang sangat serasi. Pantai Mawun berlokasi di di Desa Tumpak, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.





Kalau kalian berkunjung ke pantai kan identiknya dengan panas teriknya matahari, tetapi tidak dengan pantai Mawun. Karena di pantai ini terdapat pohon yang rindang sehingga pengunjung  dapat merasa teduh. Tentunya juga bukit yang menghijau yang dipengaruhi oleh curah hujan. Apabila musim kemarau, bukit tersebut juga mengering sehingga menyebabkan warnanya kecoklatan.





Perjalanan menuju pantai Mawun ini kami tempuh dengan sepeda motor melalui jalan yang berlika-liku dengan kondisi jalan aspal yang baik (karena pemerintah sedang giat-giatnya memperbaiki akses jalan demi keberlangsungan pariwisata Lombok). Dalam perjalanan tersebut kami disuguhkan pemandangan yang layaaaaak sekali untuk dipandang. Tidak menyesal untuk bisa sampai di pantai ini. Worth to visited!


Xx,
sonia

Wednesday, August 3

Learn from Kroya Waterfall

Air terjun Kroya terletak di Bali Utara, Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Singaraja. Air terjun ini masih satu kompleks dengan beberapa air terjun lainnya, diantaranya adalah air terjun Aling-aling, Kembar, Pucuk, Cemara, Canging, Dedari. Tetapi kebanyakan orang-orang luar Bali hanya mengetahui air terjun Aling-aling dan Kroya. 

Hari itu kami berangkat agak siang dengan sepeda motor. Dari arah pantai Lovina letaknya tidak terlalu jauh, sampai ke lokasi ini tidak hampir satu jam. Agak bingung untuk sampai di lokasi ini, pasalnya waktu itu petunjuk jalannya belum ada dan warga sekitar pun ada yang tidak mengetahui lokasi ini. Kami hanya mengandalkan GPS dan bertanya pada orang-orang yang kami ketemui saja. Setelah beberapa menit perjalanan kami pun sampai. Ada beberapa akses jalan sebenarnya untuk bisa sampai di lokasi ini. Lokasi yang kami sampai pada saat itu yaitu dengan adanya keberadaan posko. 

Kami bertanya kepada orang yang ada di posko tersebut kemana arah untuk mencapai lokasi. Tetapi kami malah diharuskan berhenti terlebih dahulu dan membayar. Saya kira murah, toh pikiran saya hanya untuk melihat-lihat air terjun dan berenang. Tapi mereka malah menawarkan beberapa paket tour guide. Kami pun rada kesel waktu itu, kenapa malah jadi pake guide, orang cuma mau lihat-lihat aja kok. Bayar Rp 70.000/orang pula. Mereka bilang wajib banget pakai guide. Setelah mengobrol cukup lama akhirnya kami memutuskan untuk membayar. Ternyata.... (baca sampai habis.)

Setelah sampai di tempat parkir motor, kami pun berjalan beberapa meter atau kilo yah untuk sampai di air terjun Aling-aling (iya niatnya emang mau ke Aling-aling. Karena ini yang terkenal). Melewati jalan bebatuan dan anak tangga akhirnya kami sampai di air terjun Aling-aling. Pas sampai sini, jujur saya berpikir "apaan nih cuman gini doang air terjunnya?" Ga bisa buat berenang karena katanya dalam banget kolamnya. Kami cuma mengambil beberapa foto aja disini. Waktu itu awalnya udah rada ga mood karena harus menambah pengeluaran sebesar Rp 70.000. 



Air terjun Aling-aling


Tapi setelah itu, om Bob (guide kami) mengajak kami untuk menelusuri air terjun lain. Hahh baru tau! Next adalah kita sampai di air terjun Kroya. Hanya jalan beberapa menit kamipun sampai di air terjun Kroya. 

Fabia bersama om Bob (tour guide kami) di air terjun Aling-aling
Unik! Karena disini kita dapat melakukan kegiatan "slide". Iya. Meluncur di air terjun kaya main perosotan. Nah disini saya mulai paham kenapa kita harus memakai guide. Karena nampaknya kurang aman kalo kita tidak dipandu oleh guide yang sudah paham seluk beluk tempat ini. Waktu terbaik untuk mengunjungi tempat ini tentunya adalah bukan musim hujan. Karena debit air saat musim hujan sangat deras dan bisa-bisa membahayakan apabila kita melakukan kegiatan ini.

Beberapa saat kemudian kamipun berganti baju dan memakai life jacket yang sudah termasuk dalam paket tour. Saya melihat orang-orang yang "meluncur" nampak dalam berbagai perasaan. Dalam hati bilang "duh kayanya gamau nyoba aja deh!"

Jujur saya paling takut sama kedalaman di air karena gak bisa renang. Sampai giliran saya tiba, saya bilang sama om Bob, kalau saya gamau ikutan hahaha. Tapi disini om Bob meyakinkan saya dengan bilang "Ayo kamu pasti bisa, masa udah bayar segitu tapi kamu ga nyoba". 

Setelah beliau bilang begitu, saya pun berpikir ulang "Iya juga sih, kapan lagi kalau ga nyoba sekarang?"

Akhirnya saya memberanikan diri. Berjalan menuju tempat awal untuk meluncur..

Aduhh, gangerti lagi deh perasaan campur aduk banget! Arus airnya ga begitu deras tapi cukup bikin deg-degan! Kalo gasalah tinggi air terjun ini adalah 12m. Setelah diarahkan, saya pun meluncur.

1..2..3..

Hening.

Berasa jantung berhenti saat itu juga.

Hahahaha, agak lebay. Tapi itu yang saya rasain. Pas meluncur kaya tiba-tiba gak bisa napas, baca-baca doa dalam hati. Takut kenapa-kenapa..

Tidak sampai 30 detik tapi berasa lama banget. Tapi ternyata setelah berada di kolam, perasaan lega. Saya berenang secepat mungkin untuk sampai ke permukaan lagi karena entah kenapa saya selalu parno kalo di sungai atau airterjun gini pasti mikirnya selalu ada buaya hahaha padahal ga :")

Dari air terjun Kroya ini kami meluncur
Setelah meluncur, om Bob menyuruh kami untuk melakukan kegiatan lain. Yaitu jumping! Iya. Lompat dari atas ke kolam yang jaraknya kira-kira 5m atau berapa lupa. Setelah teman saya melakukannya terlebih dahulu, saya berniatan untuk tidak melakukan hal itu. Karena saya gapernah nyoba lompat-lompat kaya gini. Lagi-lagi om Bob memberikan petuahnya. Yang saya ingat dia bilang "Ayo dong, kamu pasti bisa.. Jangan takut. Itu cuma air.. Paling pantat doang yang sakit, abis itu ga. Jangan lihat ke airnya. Tapi ke arah depan (air terjun) biar ga takut terus lompat. Takut itu cuma di pikiran aja." 

Hm, okelah.. saya berpikir "Kapan lagi kalau ga sekarang?" Akhirnya saya melompat. Enak juga ternyata. Kalau sudah dibawah melihat ke atas tempat saya melompat ternyata jaraknya gak tinggi-tinggi amat. Kenapa saya takut banget ya.. Ada benarnya juga apa yang dibilang sama om Bob.

Darisini kami melompat 

Dari traveling saya belajar banyak bagaimana hidup. Dan pelajaran itu tidak lain dan tidak bukan salahsatu-nya datang dari seorang om Bob.


"You get educated by traveling"
-Solange Knowles

Xx,

sonia